Biodata Lengkap Zaid bin Haritsah (RA)
Zaid bin Haritsah RA ialah antara sahabat yang sangat dekat di hati Rasulullah ﷺ, malah menjadi anak angkat Baginda sebelum hukum pengangkatan anak diubah melalui wahyu. Namanya diabadikan dalam Al-Qur’an, menjadikan beliau satu-satunya sahabat yang memiliki penghormatan tersebut secara literal.
Dikenali sebagai al-Hibb (yang dikasihi Nabi), Zaid menunjukkan kepatuhan luar biasa kepada Islam dan Rasulullah ﷺ dalam semua keadaan. Syahidnya di Perang Mu’tah melakar sejarah pengorbanan besar, dan anaknya, Usamah bin Zaid, meneruskan warisan perjuangan Islam.
Isi Kandungan
📌 Identiti Diri
- Nama penuh: Zaid bin Haritsah bin Syurahbil al-Kalbi
- Julukan:
- “Zaid al-Hubb” (Zaid yang Dicintai) – Nabi ﷺ memanggilnya “Wahai orang yang kucintai!”
- “Anak Angkat Nabi ﷺ” – sebelum turun ayat larangan mengangkat anak (QS. Al-Ahzab: 5)
- Kaum: Bani Kalb
- Tempat lahir: Semenanjung Arab (Najd)
- Agama: Islam
- Keturunan: Arab – bukan Quraisy
🧒 Latar Belakang Awal
- Ketika kecil, diculik oleh penyamun dan dijual sebagai hamba.
- Dibelikan oleh Khadijah binti Khuwailid dan dihadiahkan kepada Rasulullah ﷺ sebelum kenabian.
- Rasulullah ﷺ menyayanginya seperti anak sendiri, dan mengangkatnya sebagai anak angkat. Sejak itu dikenali sebagai Zaid bin Muhammad (sebelum Islam melarang penggunaan nama ayah angkat).
📖 Disebut dalam Al-Qur’an
- Namanya disebut dalam Surah al-Ahzab ayat 37, menjadikannya satu-satunya sahabat yang disebut dengan nama dalam Al-Qur’an: “Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap isterinya, Kami kahwinkan engkau dengannya (Zainab)…”
(Al-Ahzab: 37)
Keistimewaan & Kedekatan dengan Nabi ﷺ
- Satu-satunya Sahabat yang Namanya Disebut dalam Al-Qur’an (QS. Al-Ahzab: 37)
- Ditunjuk sebagai Panglima Perang meski bukan dari Quraisy
- Dikuburkan Bersama Nabi ﷺ:
- Jenazahnya dipikul oleh Nabi ﷺ, Ali, & Ja’far saat wafat di Perang Mu’tah
🕌 Sumbangan Dalam Islam
A. Jihad & Peperangan
- Panglima Perang Mu’tah – memimpin 3.000 pasukan melawan 200.000 tentara Romawi
- Ikut Perang Badar, Uhud, Khandaq – selalu setia melindungi Nabi ﷺ
B. Politik & Diplomasi
- Utusan Nabi ke Suku-suku Arab untuk dakwah
- Hakim di Madinah – menyelesaikan sengketa kaum Muslimin
C. Keluarga Nabi ﷺ
- Menikahi Zainab binti Jahsy (sepupu Nabi) – pernikahannya menjadi ujian turunnya wahyu (QS. Al-Ahzab)
⚔️ Syahid di Medan Mu’tah
- Nabi ﷺ melantik beliau sebagai panglima utama dalam Perang Mu’tah (629 M / 8 H), menentang tentera Rom di Syam.
- Gugur syahid di medan, digantikan oleh Ja’far bin Abi Talib dan Abdullah bin Rawahah secara berturut-turut.
- Rasulullah ﷺ sangat sedih dan menangis atas pemergiannya, menunjukkan kasih sayang baginda terhadap Zaid.
👨👦 Anak dan Warisan
- Putera beliau ialah Usamah bin Zaid, juga panglima muda yang dikasihi Nabi ﷺ.
- Usamah memimpin pasukan Islam besar pada usia muda dan meneruskan legasi ayahnya dalam jihad dan kepimpinan.
⚰️ Wafat
- Wafat: Tahun 8 H / 629 M
- Tempat: Syahid di medan Mu’tah (kini di Jordan) – tubuhnya dipenuhi 50+ luka tombak & panah
- Usia ketika wafat: ± 50 tahun
- Ucapan Terakhir: “Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah!”
“Semoga Allah meridhainya, sang kekasih Rasul yang syahid dengan penuh kemuliaan.”
