Doa Iftitah (دعاء الافتتاح) adalah doa sunnah yang dibaca setelah Takbiratul Ihram dan sebelum membaca Surah Al-Fatihah dalam shalat. Doa ini memiliki keutamaan besar sebagai pembuka ibadah shalat sekaligus sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Isi Kandungan
Apa Itu Doa Iftitah?
Doa Iftitah (atau Doa Istiftah) merupakan pujian dan permohonan pengampunan kepada Allah sebelum memulai bacaan Al-Qur’an dalam shalat. Rasulullah ﷺ mengajarkan beberapa versi doa ini, yang bisa dipilih sesuai hafalan.
Bacaan Doa Iftitah Shahih dari Hadits
1. Doa Iftitah Paling Umum
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
Rumi:
Allahumma ba’id baini wa baina khatayaya kama ba’adta baina al-mashriqi wa al-maghrib. Allahumma naqqini min al-khataya kama yunaqqa ath-thawb al-abyad min ad-danas. Allahumma ighsilni min khatayaya bil-thalji wal-ma’i wal-barad.
Maskud:
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan dosa-dosaku sebagaimana Engkau menjauhkan timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosa sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, basuhlah dosa-dosaku dengan air, salju, dan embun.”
(HR. Bukhari & Muslim)
2. Doa Iftitah Pendek (Alternatif)
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ
Rumi:
Subhanaka Allahumma wa bihamdika, wa tabarakasmuka, wa ta’ala jadduka, wa la ilaha ghairuk.
Maksud:
“Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Maha Berkah nama-Mu, Maha Tinggi kekuasaan-Mu, dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.”
(HR. Abu Dawud, shahih)
3. Doa Iftitah Panjang (Dari Ibnu Umar RA)
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Allahu Akbar Kabira, walhamdulillahi kathira, wa subhanallahi bukratan wa asila, wajjahtu wajhialillazi fatarassamawati wal ardi hanifan wama ana minal mushrikin. Inna salati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil aalamin. La syarikalahu wa biza lika umirtu wa ana minal muslimin”
(HR. Muslim)
Waktu Membaca Doa Iftitah
- Dibaca setelah Takbiratul Ihram (takbir pertama shalat).
- Sebelum membaca Ta’awudz dan Surah Al-Fatihah.
- Dilafalkan secara pelan (sirr), baik dalam shalat jahr (keras) maupun sirr (lirih).
Keutamaan Doa Iftitah
- Pengampunan Dosa – Sebagaimana terkandung dalam makna doa.
- Mengikuti Sunnah Nabi ﷺ – Rasulullah selalu membacanya dalam shalat.
- Memuji Allah – Membuka shalat dengan pujian kepada Sang Pencipta.
- Meningkatkan Khusyuk – Membantu konsentrasi saat shalat.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apakah Doa Iftitah wajib dibaca?
Tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan (sunnah mu’akkadah).
Bolehkah membaca doa iftitah dalam bahasa Indonesia?
Tidak disarankan, karena doa ini bersifat tauqifi (harus sesuai contoh Nabi ﷺ).
Apa bedanya Doa Iftitah dan Istiftah?
Sama, hanya perbedaan istilah saja.
Kalau terlupa baca doa iftitah?
Membaca doa iftitah ini tergolong dalam sunat hai’ah. Ianya sunat yang ringan. Kalau kita membacanya ketika dalam solat, dapat pahala. Jika tidak, tidak dapat apa-apa. Tak perlu juga untuk dilakukan sujud sahwi sekiranya terlupa pun.
Kesimpulan
Doa Iftitah adalah amalan sunnah yang penuh keutamaan. Dengan mempraktikkannya, kita mengikuti teladan Rasulullah ﷺ sekaligus memohon ampunan kepada Allah sebelum memulai shalat.
Bacaan di atas itu hanyalah salah satu versi doa iftitah, jika ingin melihat versi lain boleh lihat artikel doa iftitah mufti wilayah.
📌 Bagikan artikel ini agar lebih banyak Muslim yang tahu!
Wallahua’lam