Betapa indahnya Islam sehingga cara Rasulullah duduk pun ada direkodkan dalam hadith-hadith. Berikut ialah beberapa adab duduk dalam Islam:
Isi Kandungan
1. Duduk memeluk lutut
Dalam sebuah hadits dari Abu Sa’id al-Khudri ra berkata, “Di dalam masjid, Rasulullah saw duduk memeluk lutut dengan hujung kakinya diikat baju” (HR Baihaqi).
2. Lutut diangkat sampai menempel ke perut
Dari Qailah binti Makhramah berkata, “Aku melihat Rasulullah di dalam masjid, beliau sedang duduk dengan lutut diangkat mengenai perut”. Ia kemudian berkata, “Ketika aku melihat Rasulullah duduk dengan sangat khusyuk, aku gemetar karena kehebatan baginda” (HR Abu Dawud).
3. Bersandar menggunakan bantal
Dari Jabir bin Samurah ra meriwayatkan, “Aku melihat Rasulullah bersandar ke bantal di sisi kiri tubuh beliau” (HR Tirmidzi).
Secara lebih lengkap, berikut ini adalah beberapa cara Nabi duduk:
- Duduk Bersila dalam Islam, caranya dilakukan dengan cara menyilangkan kedua kaki yang berada dalam posisi rebah dan terlipat, sehingga persilangannya ada di antara kedua betis. Rasulullah pernah duduk bersila dari setelah selesai sholat subuh, hingga terbit matahari.
- Duduk Qurfasha, dilakukan dengan cara melipat lutut dan menegakkannya sehingga kedua telapak kaki menjejak lantai. Lalu kedua tangan mememluk kedua lutut tersebut. Tapi, cara duduk seperti ini dilarang oleh Rasulullah ketika mendengarkan khutbah Jum’at.
- Duduk Bercangkung, dilakukan seperti berjongkok dengan seluruh telapak kaki menjejak lantai, bagian punggung tidak menyentuh lantai. Rasulullah pernah duduk bercangkung ketika sedang makan kurma.
- Duduk Iftirasy, sama dengan duduk antara dua sujud maupun sujud ketika tahiyatul awal dalam sholat.
- Duduk Tawarruk, sama dengan duduk ketika tahiyatul akhir dalam sholat.
Cara Duduk yang Dilarang Rasulullah
- Duduk Qurfasha ketika mendengarkan khutbah Jum’at.
- Duduk berselonjor atau bertelekan tangan ke belakang ketika mendengarkan khutbah Jum’at.
- Duduk bersandar dengan sebelah tangan.
- Duduk bersandar miring ke arah sebelah sisi badan ketika sedang makan, di mana duduk ini adalah duduk seperti duduknya orang-orang yang sombong. Lagipula duduk ini ketika makan akan menyebabkan makanan tidak dapat dicerna dengan baik.
Wallahual’lam
Semoga kita dapat mencontohi cara duduk Rasulullah, sebagai tanda rasa cinta kepada Baginda SAW.