Biodata Lengkap Mu’adz bin Jabal (RA)

Mu’adz bin Jabal RA adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang terkenal dengan kecerdasan, ketakwaan, dan ilmunya dalam hukum Islam. Berasal dari suku Anshar di Madinah, beliau masuk Islam sejak usia muda dan langsung menunjukkan komitmen tinggi terhadap dakwah dan ilmu syar’i.
Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa Mu’adz adalah orang yang paling tahu tentang halal dan haram di antara umat ini. Ia menjadi salah satu guru dan hakim pilihan Nabi, bahkan diutus ke Yaman untuk berdakwah dan menetapkan hukum dengan bimbingan wahyu. Selain itu, Mu’adz juga termasuk penghafal Al-Qur’an dan pengumpul wahyu yang berperan dalam fase awal kodifikasi Al-Qur’an.
Meski wafat dalam usia muda akibat wabah di Syam, pengaruh Mu’adz bin Jabal dalam fiqih dan pendidikan Islam tetap hidup sepanjang zaman. Namanya dikenang sebagai tokoh teladan dalam keilmuan, integritas, dan kepemimpinan.
Isi Kandungan
📌 Pengenalan Diri
- Nama lengkap: Mu’adz bin Jabal bin Amru bin Aus bin Ka’ab
- Gelaran:
- Abu ‘Abdurrahman
- Al-Faqih (ahli hukum Islam)
- Suku: Bani Salamah, kabilah Khazraj – suku Anshar, Madinah
- Tempat lahir: Madinah (Yatsrib)
- Tahun lahir: Sekitar 603 M
- Agama: Islam
🕋 Latar Belakang & Keislaman
- Masuk Islam pada usia muda, sebelum Hijrah, melalui dakwah Mus’ab bin Umair.
- Memeluk Islam: Usia 18 tahun (sebelum Bai’at Aqabah Kedua)
- Salah satu dari 70 orang yang berbai’at kepada Rasulullah ﷺ dalam Bai’at Aqabah Kedua.
- Diakui sebagai salah satu pemuda tercerdas dan termulia di Madinah.
📖 Kelebihan & Sumbangan
- Dikenal sebagai sahabat yang paling mengetahui halal dan haram, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ: “Orang yang paling tahu tentang halal dan haram di antara umatku adalah Mu’adz bin Jabal.” (HR. Tirmidzi)
- Aktif dalam menyampaikan ilmu, menjadi guru dan qadhi (hakim) di berbagai wilayah:
- Dikirim ke Yaman oleh Nabi ﷺ sebagai qadhi (hakim) dan mu’allim (guru)
- Mengislamkan seluruh penduduk Yaman dalam waktu singkat
- Termasuk dalam pengumpul dan penghafal Al-Qur’an di masa Nabi.
- Sahabat yang terlibat dalam kompilasi mushaf setelah wafatnya Nabi ﷺ.
Diriwayatkan daripada Muaz bin Jabal R.A, bahawa Rasulullah SAW berpesan kepadanya:
أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Maksudnya: Aku berpesan kepadamu wahai Muaz, janganlah engkau meninggalkan pada penghujung setiap solat dari membaca: “Ya Allah bantulah aku untuk mengingati-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan elok dalam beribadah kepada-Mu.”
Riwayat Abu Dawud (1552). Imam al-Nawawi menyebut dalam al-Azkar bahawa sanad hadith ini sahih.
Peran di Masa Khulafaur Rasyidin
- Era Abu Bakar:
- Penasehat Khalifah dalam masalah fiqih
- Era Umar:
- Gubernur Syam untuk wilayah Hawran (Suriah selatan)
- Mendirikan Madrasah Pertama di Damaskus
🩺 Akhir Hayat
- Wafat: Sekitar tahun 18 H / 639 M
- Penyebab: Wafat karena wabah Tha’un ‘Amwas di wilayah Syam (Palestina)
- Usia saat wafat: Sekitar 35 tahun, namun telah meninggalkan pengaruh besar dalam bidang ilmu fiqih dan dakwah
- Makam: Dikenal berada di sekitar daerah Yordania atau Palestina
“Semoga Allah merahmati sang imam para fuqaha, pembawa obor ilmu ke Yaman”