Nabi Yunus a.s ialah salah seorang utusan Allah SWT. Antara kisah yang masyhur terkait Yunus a.s ialah baginda ditelan oleh ikan Nun, tetapi masih terselamat dengan izin Allah SWT.
Isi Kandungan
Pengenalan
وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ
Dan sesungguhnya Nabi Yunus adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus. (As-Saffat: 139)
Antara nama Nabi Yunus yang diketahui ialah Yunus bin Mata’, Dzun Nun dan Yunan(arabic Bible), Jonah(in Biblical scripture).
Ahli tafsir menjelaskan, “Allah mengutus Yunus kepada penduduk Nainawi, iaitu suatu perkampungan di Mossul, dekat Kufah. Yunus menyeru mereka menuju Allah ‘Azza wa Jalla, tapi mereka mendustakannya dan berlaku semenamena dengan tetap berada pada kekafiran dan penentangan. Karena situasi ini berlangsung sekian lama, akhirnya Yunus pergi meninggalkan mereka, dan mengancam siksa akan turun menimpa mereka setelah tiga hari.”
Nabi Yunus Meninggalkan Kaumnya
Ketika Yunus pergi dengan marah karena sikap kaumnya, ia naik kapal, lalu kapal terombang-ambing karena keberatan muatan, mereka nyaris tenggelam seperti yang disampaikan oleh para mufassir. Mereka kemudian sepakat untuk membuat undian. Siapa yang undiannya keluar, dialah yang dilemparkan dari kapal untuk meringankan muatan. Saat undian dilaksanakan, ternyata yang keluar adalah undian Nabi Yunus.
Seluruh penumpang kapal tidak rela jika Nabi Yunus yang dilemparkan. Mereka kembali membuat undian, dan yang keluar juga undian Nabi Yunus. Yunus kemudian menyingsingkan lengan baju untuk terjun sendiri, namun seluruh penumpang kapal tidak menginginkan hal itu. Mereka kembali membuat undian, dan lagi-lagi undian Nabi Yunus yang keluar, karena Allah menghendaki suatu hal besar padanya.
Allah berfirman, “Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang rasul, (ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian). Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.” (Ash-Shâffât: 139-142).
Apabila nama Yunus a.s sekali lagi yang terpilih, dia dicampak ke dalam laut, kemudian ditelan oleh ikan yang besar, atau kadangkala digelar ikan Nun atau ikan Paus. Menurut salah satu pendapat, ikan besar tersebut ditelan ikan lain yang lebih besar.
Berapa Lama Nabi Yunus dalam Ikan?
Para mufassir berbeda pendapat seberapa lama Yunus berada di perut ikan besar. Mujahid meriwayatkan dari Asy-Sya’bi, ia mengatakan, “Yunus ditelan pada pagi hari, lalu dimuntahkan pada petang hari.” Qatadah mengatakan, “Yunus berada di sana selama tiga hari.” Ja’far Ash-Shadiq mengatakan, “Selama tujuh hari.”
Pendapat ini dikuatkan oleh bait syair gubahan Umaiyah bin Abu Shalt: Berkat karunia-Mu, Kau menyelamatkan Yunus Ia bermalam di dalam perut ikan besar selama beberapa malam.
Sa’id bin Abu Hasan dan Abu Malik mengatakan, ‘Yunus berada di perut ikan selama 40 hari.” Hanya Allah yang tahu berapa lama Yunus berada di dalam perut ikan besar itu.
Intinya, saat ikan besar membawa Yunus berkelana ke dasar lautan yang gelap dan menerjah gelombang, ia mendengar ikan-ikan di lautan bertasbih kepada Ar-Rahmân. Bahkan ia juga mendengar tasbih pasir-pasir di lautan kepada Rabb yang menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan, Rabb tujuh langit, tujuh bumi, dan segala yang ada di antara keduanya, juga Rabb segala sesuatu yang ada di bawah tanah.
Nabi Yunus Berdoa
“Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi,” menemui keluarganya “Dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada Rabb selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.’ Maka kami kabulkan (doa) nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman’.” (Al-Anbiya’: 87-88)
Nabi Yunus Dimuntahkan Di Pantai
Firman-Nya, “Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berdzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari Kebangkitan,”
Oleh itu Kami campakkan dia keluar (dari perut ikan) ke tanah yang tandus (di tepi pantai), sedang ia berkeadaan sakit.
Dan Kami tumbuhkan (untuk melindunginya) sebatang pokok yang berdaun lebar.
Dan (Nabi Yunus yang tersebut kisahnya itu) Kami utuskan kepada (kaumnya yang seramai) seratus ribu atau lebih.
(Setelah berlaku apa yang berlaku) maka mereka pun beriman, lalu Kami biarkan mereka menikmati kesenangan hidup hingga ke suatu masa (yang ditetapkan bagi masing-masing).
(As-Saffat: 143-148)
Wallahua’lam