Kisah Nabi Saleh dan Kaum Tsamud

Izuan
nabi saleh

Nabi Saleh a.s. (صالح) ialah salah seorang daripada 25 Rasul yang perlu kita ketahui. Nabi Saleh diutuskan kepada kaum Tsamud yang menempati suatu kawasan bernama “al-Hijr”. Al-Hijr terletak antara Hijaz dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai kaum Aad, namun telah binasa dihancurkan oleh ribut taufan akibat ingkar dengan seruan dakwah oleh Nabi Hud a.s.

Jom pelajari tentang kisah Nabi Saleh yang singkat, tetapi penuh pelajaran.

Asal Muasal Kaum Tsamud

Tsamud adalah sebuah kabilah yang masyhur. Tsamud adalah nama kakek mereka, saudara Judais. Keduanya adalah anak Atsir bin Iram bin Sam bin Nuh. Mereka adalah bangsa Arab ‘aribah’, tinggal di Hijr, sebuah kawasan terletak di antara Hijaz dan Tabuk. Rasulullah pernah melewati kawasan ini bersama pasukan muslimin dalam perjalanan beliau menuju Tabuk. Tsamud adanya setelah kaum Ad, mereka menyembah berhala seperti halnya kaum Ad.

Kaum Tsamud mewarisi segala kemewahan dan kesuburan tanah yang ditinggalkan kaum Aad. Malangnya mereka masih menyembah berhala dan tidak mengambil pengajaran daripada bencana yang menimpa kaum Aad sebelum ini.

Tanah-tanah yang subur yang memberikan hasil berlimpah ruah, binatang yang berkembang biak, kebun-kebun bunga yang indah, bangunan rumah-rumah yang didirikan di atas tanah yang rata dan dipahatnya dari gunung.

Kaum Thamud yang menempa batu - Indahnya Islam

Dakwah Nabi Saleh kepada Kaum Tsamud

Allah SWT yang Maha Penyayang tidak akan membiarkan hambanya berada dalam kesesatan, maka diutuskan Nabi Saleh kepada kaum Tsamud untuk membawa mereka ke jalan kebenaran. Allah swt takkan menurunkan azab tanpa memberi peringatan dahulu terhadap sesuatu kaum.

Bermulalah dakwah Nabi Saleh terhadap kaumnya yang lalai dan suka berfoya-foya itu, seperti mana terekod dalam firman Allah SWT,

image 9
(Surah Hud : 61)

Dan kepada Ṡamūd (Kami utus) saudara mereka Ṣālīḥ. Ṣālīḥ berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhan-ku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)”.

Terkejut kaum Tsamud mendengar seruan tauhid tersebut kerana mereka menyangkakan bahawa Nabi Saleh berbohong. Sedangkan Nabi Saleh ialah seorang yang telah dipilih-Nya dari suku mereka sendiri, dari keluarga yang terpandang dan dihormati oleh kaumnya, terkenal tangkas, cerdik, pandai, rendah hati dan ramah-tamah dalam pergaulan.

Nabi Saleh memperingatkan mereka bahwa ia adalah seorang daripada mereka, terjalin antara dirinya dan mereka ikatan keluarga dan darah. Mereka adalah kaumnya dan sanak keluarganya dan dia adalah seketurunan dan sesuku dengan mereka. Ia mengharapkan kebaikan dan kebajikan bagi mereka dan sesekali tidak akan menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang akan membawa kerugian, kesengsaraan dan kebinasaan bagi mereka.

Mukjizat Nabi Saleh

Kaum Thamud meminta agar ditunjukkan bukti jika benar bahawa Nabi Saleh itu ialah pesuruh Allah. Mereka meminta dikeluarkan seekor unta betina dari celahan batu di sebuah bukit yang mereka tunjuk. Ini hanyalah rancangan mereka supaya Nabi Saleh digelar penipu, kerana mana mungkin perkara itu terjadi.

Allah SWT telah memperkenankan permintaan mereka untuk membela utusan-Nya,

image 10
(Surah Hud : 64)

Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu; sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat”.

Dengan berhasilnya Nabi Saleh mendatangkan mukjizat yang mereka tuntut gagallah para pemuka kaum Tsamud dalam usahanya untuk menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan pengaruh Nabi Saleh bahkan sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan menghilangkan banyak keraguan dari kaumnya

Malang sekali, kaum Samud tidak mendengar nasihat nabi Saleh, dua pemuda yang bernama Mushadda’ bin Muharrij dan Gudar bin Salif membunuh unta itu, perbuatan ini mengundang kemurkaan Allah SWT,

image 11
(Surah Hud : 65)

Mereka membunuh unta itu, maka berkata Ṣālīḥ, “Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari itu adalah janji yang tidak dapat didustakan”.

Turunnya azab Allah yang dijanjikan

Setelah turun ayat berkenaan azab itu, komplot pembunuh unta itu ingin membunuh Nabi Saleh pula.

Ketika mereka datang ke tempat Nabi Saleh bagi melaksanakan rancangan jahatnya di malam yang gelap-gelita dan sunyi-senyap jatuhlah di atas kepala mereka batu-batu besar yang tidak diketahui dari arah mana datangnya dan yang seketika merebahkan mereka di atas tanah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Demikianlah Allah telah melindungi rasul-Nya dari perbuatan jahat hamba-hamba-Nya yang kafir.

Satu hari sebelum hari turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi Saleh bersama para mukminin pengikutnya menuju Ramlah, sebuah tempat di Palestin, meninggalkan Hijir dan penghuninya, kaum Tsamud habis binasa, ditimpa halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang mengerikan.

Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Ṣālīḥ beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan (kami selamatkan) dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya,

(Surah Hud : 66-67)

Wallahua’lam

Keywords : biodata nabi saleh, nabi saleh story,

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest
Inline Feedbacks
Lihat Komen Sebelum Ini