Adab pergi masjid amat penting bagi umat Islam. Ini kerana masjid merupakan tempat yang mulia dan antara syiar Islam.
Pada zaman Rasulullah SAW, masjid merupakan institusi penting. Selain tempat ibadat, masjid menjadi tempat menyebarkan ilmu, tempat musyawarah(perbincangan), dan pusat kemasyarakatan.
Sebagai rumah Allah yang penuh keberkahan di dalamnya, maka amat penting bagi umat Islam untuk mempraktikkan adab pergi masjid.
Isi Kandungan
- 1. Berniat baik
- 2. Mengelakkan bau yang kurang enak contohnya rokok, bawang atau petai.
- 3. Memakai pakaian yang terbaik dan berwangi-wangian
- 4. Doa keluar rumah
- 5. Doa pergi masjid
- 6. Pergi masjid dengan tenang
- 7. Baca doa masuk masjid dan masuk kaki kanan
- 8. Memberi salam
- 9. Solat sunat tahiyatul masjid
- 10. Duduk di saf pertama
- 11. Dilarang jual beli di dalam masjid
1. Berniat baik
Sentiasa berniat untuk melakukan amal kebaikan dan bersilaturrahim ketika pergi ke masjid, kerana untuk setiap niat yang baik, Allah SWT akan memberikan pahala kepadanya.
2. Mengelakkan bau yang kurang enak contohnya rokok, bawang atau petai.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ – يَعْنِى الثُّومَ – فَلاَ يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا
“Barangsiapa yang makan tanaman ini–yaitu bawang–, maka janganlah dia mendekati masjid kami.” (HR. Bukhari, no. 853 dan Muslim, no. 561).
3. Memakai pakaian yang terbaik dan berwangi-wangian
Sebagaimana disebutkan dalam ayat,
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.” (QS. Al-A’raf: 31).
Dalam hadits ‘Abdullah bin Mas’ud disebutkan bahwa ada seseorang yang mengatakan,
إنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أنْ يَكونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا ونَعْلُهُ حَسَنَةً، قالَ: إنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الجَمالَ،
“Ada seseorang yang suka memakai baju yang bagus dan sandal yang bagus.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Jamil (Indah) menyukai segala yang indah.” (HR. Muslim, no. 91)
Sedangkan wanita dilarang memakai minyak wangi ketika ke masjid dan tidak boleh wanita berhias diri berlebihan (dandan menor) ketika keluar rumah. Inilah yang terlarang dalam ayat,
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An-Nur: 31).
4. Doa keluar rumah
5. Doa pergi masjid
Sila klik link ini untuk doa pergi masjid versi panjang.
6. Pergi masjid dengan tenang
Sesungguhnya orang yang beriman itu terpancar pada dirinya sifat ketenangan. Elakkan kalut2 atau nampak tergesa-gesa.
Bahkan ketika ingin solat berjemaah, walaupun terlewat, berjalanlah dengan tenang sepertimana diriwayatkan dalam sebuah hadith:
“Jika kalian mendengar iqomah, maka berjalanlah menuju shalat. Namun tetaplah tenang dan khusyuk menuju shalat, jangan tergesa-gesa. Apa saja yang kalian dapati dari imam, maka ikutilah. Sedangkan yang luput dari kalian, maka sempurnakanlah.”
(HR. Bukhari, no. 636 dan Muslim, no. 602).
7. Baca doa masuk masjid dan masuk kaki kanan
Adab pergi masjid seterusnya ialah membaca bismillah, mendahulukan kaki kanan, kemudian baca doa di bawah.
8. Memberi salam
Adab pergi masjid yang orang sering lupa ialah memberi salam walaupun tiada orang ketika di dalam masjid. Hal ini karena meskipun masjid sepi dari orang, namun tidak pernah sepi dari jin dan malaikat yang beribadah kepada Allah. Dan mereka akan menjawab salam seseorang yang memasuki masjid.
9. Solat sunat tahiyatul masjid
Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ أحَدُكُمُ المَسْجِدَ ، فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ
“Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka janganlah ia langsung duduk sampai mengerjakan shalat dua rakaat.” (HR. Bukhari, no. 444 dan Muslim, no. 714)
Untuk panduan lengkap dan cara solat Tahiyatul Masjid, boleh rujuk artikel ini.
10. Duduk di saf pertama
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إلاَّ أنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا
“Seandainya orang-orang mengetahui pahala azan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya melainkan dengan cara mengadakan undian, pasti mereka melakukannya.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari, no. 615 dan Muslim, no. 437)
11. Dilarang jual beli di dalam masjid
Persoalan berkaitan jual beli di dalam masjid ini, juga disebut dengan jelas di dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, bahawa Nabi SAW bersabda:
إِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَبِيعُ أَوْ يَبْتَاعُ فِي الْمَسْجِدِ فَقُولُوا لاَ أَرْبَحَ اللَّهُ تِجَارَتَكَ
Maksudnya: Sekiranya kamu melihat seseorang yang menjual atau membeli di dalam Masjid, maka katakan padanya, “Allah tidak akan menguntungkan perniagaan kamu”
Riwayat al-Tirmizi (1321)
Perbahasan tentang ini boleh rujuk di artikel Mufti Wilayah Persekutuan di sini.
Wallahua’lam