Abu Musa al-Ash‘ari – Sahabat Nabi, Qari & Gabenor Yang Adil

Abu Musa al-Ash‘ari r.a. ialah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan suara merdu ketika membaca Al-Quran. Beliau juga merupakan antara penulis wahyu, perawi hadis, ahli fiqh, serta gabenor yang adil pada zaman pemerintahan Khalifah Umar al-Khattab dan Uthman bin Affan.

Abu Musa memainkan peranan penting dalam menyebarkan ajaran Islam di Iraq, khususnya di Basrah dan Kufah. Keperibadiannya yang sederhana, tegas dalam hukum, serta kefasihan membaca Al-Quran menjadikannya antara sahabat yang paling dihormati.

Fakta Ringkas Abu Musa al-Ash‘ari

PerkaraMaklumat
Nama PenuhAbdullah bin Qais bin Sulaim al-Ash‘ari
KunyahAbu Musa
KaumAsh‘ar, Yaman
PerananPenulis wahyu, qari Al-Quran, gabenor Basrah & Kufah
KelebihanSuara merdu, faqih, perawi hadis
Wafat52 Hijrah (672 Masihi) di Kufah

Biodata Lengkap Abu Musa al-Ash‘ari RA

Nama penuh: Abdullah bin Qais bin Salim Al-Asy’ari

Gelaran:
Abu Musa (Nama panggilan)
– *Al-Asy’ari* (Nisbah kepada suku Asy’ari di Yaman)

Kelahiran: Zubaid, Yaman (sekitar 20 tahun sebelum Hijriyah)
Suku: Bani Asy’ar (suku terkemuka Yaman)

Kaum Ash‘ar terkenal dengan semangat keislaman mereka. Abu Musa memeluk Islam pada awal dakwah Rasulullah SAW tetapi hanya berjumpa Baginda setelah peristiwa Hijrah.

Keislaman & Hijrah

  • Memeluk Islam tahun 7 H (628 M)
  • Hijrah ke Madinah bersama rombongan kaumnya (53 orang)

Momen penting:
– Langsung diterima Nabi ﷺ di Masjid Nabawi
– Diperintahkan Nabi untuk memimpin kaumnya

Sumbangan Penting dalam Sejarah Islam

Era Nabi ﷺ

Ahli Qur’an:

  • Suara merdu dalam membaca Al-Qur’an

Nabi ﷺ bersabda: “Sungguh Abu Musa telah diberi suara yang indah seperti seruling Nabi Daud”

(HR. Bukhari)

Peperangan:

  • Ikut dalam pembebasan Mekah
  • Ditugaskan sebagai pemimpin pasukan di beberapa ekspedisi

Era Khulafaur Rasyidin

Diplomat ulung:

  • Utusan khusus Khalifah Abu Bakar ke Yaman
  • Hakim di Basrah (Irak)
  • Gubernur Kufah (masa Khalifah Umar & Utsman)

Perang Shiffin:

  • Ditunjuk sebagai arbiter (hakim) dalam perdamaian antara Ali & Muawiyah

Keistimewaan & Keutamaan

Ahli Fiqih:

  • Salah satu fuqaha sahabat utama
  • Guru besar dalam ilmu waris

Pakar Hadits:

  • Meriwayatkan 360 hadits
  • Termasuk dalam kutubus sittah (6 kitab hadits utama)

Kesederhanaan:

  • Hidup zuhud meski menjabat gubernur

Sifat & Karakter Mulia

Bijaksana dalam menyelesaikan perselisihan
Lembut tapi tegas dalam kebenaran
Penyabar menghadapi fitnah

Wafat & Warisan

Wafat: 44 H (664 M) di Kufah
Usia: Sekitar 70 tahun
Makam: Kufah, Irak
Warisan:
– Metode qira’ah Al-Qur’an
– Konsep perdamaian dalam fiqih siyasah

Penutup

Abu Musa al-Ash‘ari ialah contoh sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki keseimbangan ilmu, akhlak, kepimpinan dan keberanian. Suara merdunya dalam membaca Al-Quran menjadi inspirasi umat Islam hingga ke hari ini.

“Abu Musa mengajarkan bahwa suara indah Al-Qur’an harus diiringi dengan akhlak mulia.”

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments